Halaman

Jumat, 02 Januari 2015

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN



ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

1.ILMU PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman  pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis,  empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana  karena  bermacam-macam  pandangan  dan teori  (epistemologi),  di antaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
Pembentukan ilmu akan berhadapan dengan objek yang merupakaan bahan dalam penelitian,  meliputi objek material sebagai  bahan yang menjadi tujuan penelitian  bulat  dan utuh,  serta  objek  formal,  yaitu  sudut  pandangan  yang mengarah kepada persoalan yang menjadi pusat perhatian. Langkah-langkah dalam  memperoleh  ilmu  dan objek  ilmu  meliputi  rangkaian  kegiatan  dan tindakan.  Dimulai dengan pengamatan,   yaitu suatu kegiatan  yang diarahkan kepadafakta yang mendukung  apa yang dipikirkan untuk sistemasi, kemudian menggolong-golongkan   dan  membuktikan   dengan  cara  berpikir   analitis, sintesis,  induktif,  dan deduktif.   Yang  terakhir  ialah  pengujian  kesimpulan dengan menghadapkan  fakta-fakta  sebagai upaya mencari berbagai  hal yang merupakan  pengingkaran.
2.   TEKNOLOGI
Teknologi  sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung  pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkutcara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal,  tenaga kerja dan keterampilan  dikombinasikan  untuk merealisasi tujuan produksi. "Secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis,  tetapi secara luas juga  meliputi teknologi  sosial, terutama teknologi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani." (Eugene  Staley,  1970).
Teknologi  memperlihatkan  fenomenanya  dalam masyarakat  sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul "The Tech• nological Society" (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun arti atau maksudnya sama.

3.   ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan  masalah  nilai, moral atau segi-segi  manusiawinya.  Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya  itu sendiri, dalam menentukan  pilihan  antara  orientasi  produksi  dengan  motif  ekonomi  yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang  harus  dibayar  lebih mahal.
4.   KEMISKINAN
Kemiskinan  lazimnya  dilukiskan  sebagai  kurangnya  pendapatan  untuk memenuhi    kebutuhan    hidup   yang   pokok.   dikatakan    berada   di  bawah   garis kemiskinan   apabila  pendapatan   tidak  cukup  untuk  memenuhi   kebutuhan   hidup yang  paling  pokok  seperti   pangan,  pakaian,   tempat  berteduh, dll.
Kemiskinan    merupakan    tema   sentral   dari    perjuangan    bangsa,    sebagai inspirasi   dasar  dan  perjuangan    akan  kemerdekaan    bangsa,   dan  motivasi   fun• damental   dari  cita-cita   menciptakan    masyarakat    adil  dan  makmur.
Atas dasar  ukuran  ini maka  mereka  yang  hidup  di bawah  garis  kemiskinan memiliki   ciri-ciri   sebagai   berikut  :

·         tidak  memiliki  faktor  produksi   sendiri  seperti   tanah,  modal,  keterampilan, dsb.;

·  tidak   memiliki   kemungkinan    untuk  memperoleh   asset  produksi  dengan kekuatan   sendiri. seperti    untuk   memperoleh  tanah   garapan   atau  modal usaha:

·  tingkat   pendidikan  mereka   rendah,   tidak   sampai    tamat   sekolah  dasar karena   harus   membantu   orang    tua  mencari   tambahan  penghasilan;

·      kebanyakan   tinggal    di  desa   sebagai    pekerja     bebas   self   employed), berusaha  apa  saja;

·   .  banyuk    yang    hidup    di   kota   berusia     muda,    dan   tidak    mempunyai keterampilan.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar