BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang
latarbelakang dari sebuah penelitian yang didalamnya terdapat definisi, metode,
tujuan, dan paradigma penelitian itu sendiri. Berikut penjelasan tentang BAB I.
Bab
I membahas tentang penelitian secara umum, yang akan diawali dengan suatu
tinjauan mengapa perlu mempelajari penelitian dan apa manfaat penelitian bagi bagi
mahasiswa, dan kemudian dilanjutkan dengan definisi penelitian.
Definisi
ini perlu diketahui untuk memperoleh pemahaman penelitian dengan baik, sehingga
dapat dipahami arti dan manfaat dari suatu penelitian. Pembahasan dilanjutkan
dengan memberikan suatu pengertian, serta beberapa karakteristik dari metode
ilmiah. Metode ilmiah perlu diketahui karena ini merupakan prosedur atau
cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut
dengan ilmu/pengetahuan ilmiah.
Beberapa
peneliti mempunyai pendapat bahwa suatu penelitian itu harus dilakukan secara
ilmiah. Untuk itu perlu diketahui beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar
suatu penelitian dikatakan suatu penelitian ilmiah. Selanjutnya pembahasan
membicarakan beberapa tujuan yang akan dicapai dalam melakukan penelitian, dan
pada akhir bab ini dibahas masalah paradigma penelitian.
Paradigma
penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang
peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu
atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami
suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian.
1.2 DEFINISI PENELITIAN
Metode
penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi
masalah serta menghadapi tantangan lingkungan di mana pengambilan keputusan
harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang diambil akan bersifat lebih ilmiah
jika dilakukan melalui proses penelitian. Ada dua faktor yang mendorong
perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan manajer akan
informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik dan
peralatan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan itu. Metode penelitian bisa
dikatakan sebagai wadah manusia untuk mengexplor kemampuan diri sendiri atau
kelompok.
1.3 METODE ILMIAH
Secara
umum penelitian itu dapat dilakukan dengan metode ilmiah dan metode naturalis
(naturalistic approach). Penelitian yang menggunakan metode naturalis sejalan
dengan grounded theory atau metode ini sering juga disebut dengan pendekatan
kualitatif. Pembahasan mengenai perbedaan kedua pendekatan ini akan dibahas
lebih lanjut dalam sub-bab paradigma penelitian.
Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara
tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut dengan
ilmu/pengetahuan ilmiah (Senn,1971:4-6). Epistemoligi (filsafat pengetahuan)
merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafat. Dengan
demikian, metode ilmiah merupakan epistemologi ilmu yang mengkaji sumber-sumber
untuk memperoleh kajian yang benar.
1.4 PROSES
BERFIKIR
Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu teka-teki. Bagi seorang peneliti, teka-teki merupakan
masalah-masalah yang dapat diatasi atau diselesaikan melalui penalaran. Setiap
saat kita melakukan penalaran dengan tingkat keberhasilan yang berbeda dan
mengkomunikasikan pengertian itu dalam bahasa sehari-hari, atau dalam
kasus-kasus khusus, dalam bentuk logis dan simbolis. Penyampaian pengertian itu
melalui dua cara yaitu eksposisi atau argumentasi. Eksposisi terdiri dari
pernyataan-pernyataan deskriptif yang sekadarnya saja dan mempunyai
alasan-alasan. Argumentasi memungkinkan kita untuk menjelaskan, mengartikan,
membela, menantang, dan menjajaki pengertian yang disampaikan.
1.5
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai
oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama
dengan tujuan peneliti. Sering dijumpai di beberapa tesis atau disertasi bahwa
tujuan penelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan S1 maupun
S2. Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan
peneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan untuk melakukan
penelitian tersebut.
Inilah beberapa tujuan dari
penelitian:
· Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan (Buckley
et al.). Dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat
jangka panjang karena umumnya tidak terkait secara langsung dengan pemecahan
masalah-masalah praktis.
· Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban
(sekarang). Dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat
jangka pendek. Hasil penelitian lebih menekankan pada usaha pemecahan
masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pembuatan
keputusan bisnis.
· Menangkap
opportunity atau peluang. Misalnya suatu penelitian dengan isu ‘peningkatan
moral karyawan untuk peningkatan kinerja mereka’.
· Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu
teori yang telah ada. Misalnya suatu penelitian dengan isu “penggunaan ekuitas
yang lebih besar dibandingkan hutang untuk mengurangi konflik kepentingan
antara pemegang saham dan kreditur (menguji teori keagenan yang telah ada).
· Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk
menemukan suatu teori yang baru. Misalnya suatu penelitian dengan isu
“kepemilikan manajerial yang akan memperkuat hubungan antara peluang tumbuh
perusahaan dengan kebijakan pendanaan perusahaan (untuk menemukan teori).
1.6
PARADIGMA
PENELITIAN
Hasil penelitian akan memberi kontribusi yang lebih
besar jika peneliti dapat menggabungkan kedua paradigma atau pendekatan
tersebut. Penggabungan paradigma tersebut dikenal istilah triangulation.
Penggabungan kedua pendekatan ini diharapkan dapat memberi nilai tambah atau
sinergi tersendiri karena pada hakikatnya kedua paradigma mempunyai
keunggulan-keunggulan. Penggabungan kedua pendekatan diharapkan dapat
meminimalkan kelemahan-kelemahan yang terdapat dikedua paradigma.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab 2 membahas
bagaimana meneliti dengan metode-metode yang baik dan benar berdasarkan teori.
Adapun beberapa cara atau langkah dalam meneliti suatu hal.
2.1 Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Menurut Usman (2009: 4) penelitian dengan menggunakan
metode deskriptif bermaksud membuat penyandaraan secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Sedangkan
menurut Nawawi (2003: 63), penelitian deskriptif merupakan prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek
atau objek penelitian berdasarkan fakta yang tampak sebagaimana adanya.
2.2 Lokasi
Penelitian
Lokasi merupakan objek dari apa yang akan diteliti,
karena sebuah penelitian biasanya dilakukan jika terdapat sesuatu yang belum
banyak diketahui disuatu tempat.
2.3
Subjek Penelitian
Penelitian
kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil
penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya
populasi atau sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus
penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang akan
menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama
proses penelitian. Informan penelitian meliputi informan kunci dan informan
biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan di dalam penelitian, atau informan yang
mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan
informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan
mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan.
2.4 Teknik Pengumpulan
Data Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan dua metode pengumpulan data:
1. Pengumpulan
Data Primer
Adalah metode pengumpulan data yang diperoleh
langsung ke lokasi penelitian, untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
2. Pengumpulan
Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder untuk mendukung data primer.
2.5
Metode Analisis Data
Analisis data yaitu proses penyederhanaan data ke
dalam formula yang sederhana dan mudah dibaca serta mudah diinterpretasi,
maksudnya analisis data disini tidak saja memberikan kemudahan interpretasi,
tetapi mampu memberikan kejelasan makna dari setiap fenomena yang diamati.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab
III metode penelitian ini membahas tentang bagaimana cara mendapatakan data
mulai dari data mentah sampai data siap diinformasikan. Bab III ini membahas
diantanya :
1.
Jenis Penelitian
2.
Metode Pengumpulan Data
3.
Populasi dan Sampel
4.
Skala Pengukuran Variabel
5.
Teknik Pengolahan Data
6.
Analisi Data
BAB IV
METODE PENELITIAN
Bab IV membahas bagaimana cara
merancang sebuah tahap-tahap dalam penelitian tersebut. Bab ini merupakan
jantung dari metode penelitian atau bisa dikatakan Bab terpenting, Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut:
1. Rancangan
Penelitian
2. Menentukan
Lokasi Penelitian
3. Mengidentifikasi
Variabel
4. Mendifinisikan
Operasional Variabel
5. Mengklasifikasikan
Jenis dan Sumber Data
6. Populasi
dan Responden Penelitian
7. Metode
Pengumpulan Data
8. Mengukur
Variabel Penelitian
9. Transformasi Data Ordinal Menjadi Data Interval
10. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
11. Teknik Analisa Data
BAB V
METODE PENELITIAN
Bab V berisikan saran yang
ditujukan untuk perbaikan penelitian ini. Bab V juga berisikan kesimpulan yang
merangkum hasil dari penelitian ini.
Sumber:
1)http://usupress.usu.ac.id/files/Metode%20Penelitian%20Bisnis%20Edisi%202_Normal_bab%201.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar