PERTUMBUHAN
PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk dunia tiap tahunnya
mengalami pertambahan yang semakin pesat, secara tidak langsung SDM juga
semakin bertambah. Semakin bertambahnya SDM harus diimbangi dengan peningkatan
mutu maupun kualitas dari SDM itu sendiri. Faktor penunjang peningkatan
kualitas maupun mutu dari SDM adalah dari pendidikan. Banyaknya lembaga
pendidikan merupakan salah satu indikasi dari perlunya masyarakat akan dunia
pendidikan. Fenomena ini merupakan salah satu hal yang sangat menarik untuk ditelusuri
lebih lanjut, terutama pada tingkatan perguruan tinggi.
2.1. Pertumbuhan Penduduk dan Kesempatan Kerja
Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan yang
dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan
mengurangi jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh beberapa komponen yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk
dan
migrasi keluar. Selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan
alamiah
(natural
increase), sedangkan selisih antara migrasi masuk dan migrasi keluar disebut migrasi netto.
Adanya pengaruh positif
pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan
ekonomi di mana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat
terkait dengan tumbuh
dan berkembangnya
usaha ekonomi. Penduduk disatu pihak dapat menjadi pelaku
atau sumber daya bagi faktor produksi, pada
sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang
dihasilkan. Kondisi-kondisi kependudukan, data dan informasi kependudukan akan
sangat
berguna dalam
memperhitungkan
berapa
banyak tenaga kerja akan terserap
serta
kualifikasi
tertentu
yang dibutuhkan dan jenis-jenis teknologi yang akan dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa.
Dipihak lain pengetahuan tentang
struktur penduduk dan kondisi sosial ekonomi pada wilayah
tertentu, akan
sangat bermanfaat dalam memperhitungkan berapa
banyak
penduduk yang dapat memanfaatkan peluang dan hasil pembangunan atau seberapa
luas pangsa pasar bagi suatu produk usaha tertentu (Todaro, 2003).
Di era globalisasi
dan
perdagangan
bebas, besarnya jumlah penduduk dan kekuatan ekonomi masyarakat menjadi potensi sekaligus sasaran pembangunan sosial ekonomi, baik untuk skala nasional maupun internasional. Berdasarkan hal ini pengembangan sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan agar kualitas penduduk sebagai pelaku ekonomi dapat meningkat sesuai dengan permintaan dan kebutuhan
zaman yang terus menerus berkembang.
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, maka laju pertumbuhan
angkatan kerjanya pun cukup tinggi. Angkatan kerja
di
Indonesia pada tahun 1990 sekitar 73,9 juta
orang dan bertambah menjadi sekitar 96,5 juta tahun 2000. Ini berarti bahwa
pertumbuhan rata-rata angkatan kerja 2,7 persen
per tahun dalam periode. 1990-2000.
Permasalahan yang
ditimbulkan oleh besarnya jumlah dan pertumbuhan angkatan kerja tersebut, disatu pihak menuntut kesempatan kerja yang lebih besar dan di pihak lain
menuntut pembinaan angkatan kerja
itu
sendiri agar mampu menghasilkan
keluaran yang
lebih tinggi sebagai prasyarat untuk
menuju tahap tinggal landas.
2.2 Pertumbuhan populasi dalam mempengaruhi output perkenomian
Untuk menunjukkan pertumbuhan ekonomi, model
Solow harus diperluas
agar mencakup dua sumber pertumbuhan lain yaitu pertumbuhan populasi
dan kemajuan teknologi. Sebagaimana yang
telah dijelaskan sebelumnya, investasi meningkatkan persediaan modal dan depresiasi menurunkannya. Tetapi sekarang
tedapat kekuatan ketiga yang beraksi untuk mengubah jumlah modal per pekerja : pertumbuhan jumlah pekerja yang menyebabkan modal per pekerja turun. Dengan k = K/L adalah modal per pekerja, y = Y/L adalah output per pekerja dan mensubstitukan i dengan
sf(k).
Karena
jumlah pekerja terus tumbuh
sepanjang
waktu maka perubahan persediaan modal per pekerja adalah :
∆k = i – (δ + n)k
atau
∆k = sf(k) – (δ + n)k
Persamaan (3.6)
menunjukkan bagaimana investasi, depreasi, dan pertumbuhan populasi
dalam mempengaruhi persediaan modal
per pekerja.
Investasi meningkatkan k,
sedangkan depresiasi dan pertumbuhan populasi
mengurangi k. Simbol (δ + n)k menunjukkan investasi pulang-pokok (break-even
investment) yaitu
jumlah investasi yang dibutuhkan untuk menjaga
persediaan
modal per pekerja
tetap konstan.
Investasi pulang-pokok
mencakup
depresiasi
modal yang
ada, yang sama dengan δk. Termasuk juga mencakup jumlah investasi
yang dibutuhkan
untuk
menyediakan
modal
bagi para pekerja
baru.
Jumlah investasi yang dibutuhkan untuk tujuan ini
adalah nk, karena ada pekerja baru n untuk tiap pekerja yang sudah ada, dan karena k adalah jumlah modal untuk setiap pekerja.
Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi mengurangi akumulasi modal per
pekerja lebih banyak daripada depresiasi.
Depresiasi mengurangi k dengan menghabiskan persediaan modal, sedangkan pertumbuhan populasi
mengurangi
k dengan menyebarkan persediaan
modal dalam jumlah yang lebih kecil di antara populasi pekerja yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar