Halaman

Selasa, 01 Oktober 2013

MISS WORLD dan Permasalahan budaya di lingkungan kita

 

1.                        Apa pendapat anda mengenai acara Miss World, apakah anda setuju atau kah tidak setuju dengan adanya Miss World. Berikan alasan berdasarkan sudut pandang anda sendiri  !

Pendapat Saya: jika ada pilihan sangat setuju tentu saya akan memilih itu , karna apa ? karna mengenai acara Miss World yang sudah lama di adakan sejak tahun 1951 sampai saat ini . Dan memiliki daya tarik tersendiri ,apalagi di Miss World tidak hanya kecantikan belaka yang di cari tapi juga kecerdasan yang mereka miliki .
ok kita kembali ke pertanyaan , mengenai Miss World yang di adakan di Bali beberapa bulan  lalu, yang membuat mata dunia tertuju pada indonesia terutama bali , dan itu salah satu dampak positif dari acara itu sendiri . Kemudian karna adanya Miss World juga , dunia bisa tahu kebudayaan indonesia yang sangat melimpah seperti pulau-pulaunya.
               Alasan selanjutnya ,pariwisata di Bali jadi ramai di kunjungi dari mancan negara ataupun dalam negeri dan itu akan menambah penghasilan untuk daerah (Bali). Ajang ini juga bisa mempromosikan pariwisata di bali dan juga mengenalkan tata krama di indonesia ,agar orang bule tidak semena-mena dalam berpakaian .



       

1.                      Carilah contoh kasus yang berhubungan dengan permasalahan kebudayaan yang ada di lingkungan tempat tinggal anda !

Contoh Permasalahan : Ada beberapa contoh kasus masalah kebudayaan di tempat saya tinggal .
Diantaranya adalah : 1) Bahasa ; mengapa demikian , di lingkungan saya bahasa yang baik dan benar hampir punah , terutama pada anak-anak ,mereka lebih suka menggunakan bahasa gaul /orang dewasa yang mereka belum tahu artinya namun suka di salah artikan .
                               2)tingkah laku ; di lingkungan saya lagi lagi anak-anak yang jadi korbannya , mereka yang salah kaprah dalam mengambil sebuah tontonan yang kurang mendidik ,dan itu sering di lakukan mereka seperti bercanda di masjid , mencaci temannya, dan masih banyak lagi ,lalu itu semua mereka anggap lelucon / bahan untuk bercanda .tapi itu semua kembali ke didikan orang tuanya masing masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar